Sabtu, 23 April 2016

School Test Exercise



Latihan Ujian Sekolah
M. Pelajaran    : Pendidikan Agama Kristen                                                   Hari/ Tgl          :
Kelas               : IX                                                                                       Waktu             : 90 Menit

Petunjuk
1.      Berdoalah terlebih dahulu.
2.      Tuliskan identitas lengkap anda.
3.      Bacalah tiap soal dengan seksama dan pilihlah jawaban yang benar.
4.      Periksa kembali hasil kerja anda sebelum dikumpulkan.
  
1. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Artinya…
a. Memiliki sifat-sifat seperti Allah             c. Memiliki bentuk seperti Allah
b. Memiliki wajah seperti Allah                      d. Memiliki tempat tinggal seperti Allah
  
2.    Tugas yang diberikan Allah kepada Adam dan Hawa di Taman Eden adalah
a. Menguasai dan memelihara                         c. Menguasai dan membiarkan
b. Mengusahakan dan mengawasi                  d. Mengusahakan dan memelihara

3.    Jika kita berbicara tentang kebesaran Allah, yang dimaksudkan adalah…
a. Kemahakuasaan Allah karena menciptakan sebagian isi bumi
b. Keagungan Allah yang tidak terbatas karena hanya Dialah yang Tidak terbatas
c. Kuasa-Nya yang sebagian dapat ditandingi oleh manusia
d. Pekerjaan-Nya yang dapat diselami oleh manusia 

4       Dalam menghadapi keterbatasannya, seharusnya manusia bersikap…
a. Menyerah dan bersikap pasrah                    c. Bergantung kepada Tuhan dan tetap berjuang
b. Menerima apa adanya dan pasrah               d. Menyalahkan diri sendiri  

5        Pengertian dosa yang sebenarnya adalah...
a. Semua tindakan yang bersifat menentang atau memberontak kepada Allah
b. Semua tindakan yang orang lain tidak senangi dan merugikan kita
c. Semua tindakan yang bersifat menentang atau memberontak kepada orang tua
d. Mencakup apa pun juga perbuatan yang tidak mendukung pemerintah

6   Dalam agama Kristen, dosa manusia dipahami dan diyakini sudah ada sejak...
a. Orang menjadi dewasa dan dapat mandiri
b. Setiap anak lahir ke dalam dunia
c. Setiap anak dapat membedakan tindakan yang salah dan benar
d. Pemberontakan Hawa dan Adam kepada Allah

7. Tuhan memberikan pengampunan bagi setiap orang yang mau mengakui dosanya. Konsekuensinya dari pengampunan adalah...
a. Dapat erus untuk berbuat dosa lagi                         c. Tidak berbuat dosa lagi
b. Masa bodoh buat dosanya                                      d. Berbuat dosa untuk diampuni lagi

8.      Seseorang hanya dapat bertobat jika terlebih dahulu...
a. Melupakan kesalahannya 
b. Menyadari bahwa apa yang dilakukannya salah
c. Menceritakan kesalahannya kepada orang lain
d. Meminta orang lain untuk merahasiakan kesalahannya.

9.      Makna baptisan adalah, kecuali...
a. Tidak ikut mati bersama Kristus             c. Ia percaya pada Yesus
b. Menjadi anggota gereja                               d. Hidup baru bersama Kristus

10.  Dalam iman Kristen perbuatan baik tidak dapat menyelamatkan manusia, namun perbuatan baik itu merupakan...
a. Resiko menjadi orang Kristen                     c. Ungkapan syukur kepada Allah
b. Beban yang harus dibayar                           d. Hukuman atas dosa

11.  Kita bersyukur kepada Tuhan maksudnya...
a. Mengucapkan sesuatu atas berkat Tuhan
b. Berterima kasih atas semua yang Tuhan berikan
c. Memohon rezeki sebanyak-banyaknya dari Tuhan
d. Membalas segala kebaikan yang Tuhan limpahkan

12.  Setiap kemampuan atau talenta yang Tuhan berikan bukan untuk...
a. Dipergunakan untuk kepentingan bersama c. Dipamerkan dan merendahkan orang lain
b. Digunakan bagi kemuliaan Tuhan               d. Menolong orang lain yang perlu

13.  Kelemahan atau keterbatasan yang ada dalam diri kita bukan alasan untuk ...
a. Tidak maju dan berkembang                  c. Tidak menonjolkan kekuatan kita
b. Meraih sukses dan berbangga hati              d. Mengejek teman

14.  Yang tidak termasuk arti tanggung jawab adalah...
a. Sedia menerima pelimpahan tugas              c. Memperoleh mandat kepercayaan
b. Kewajiban menyelesaikan tugas                 d. Hak yang tidak diberikan

15.  Maksud dari pernyataan ”iman tanpa perbuatan adalah mati” adalah...
a. Sekali-sekali pergi beribadah dan percaya kepada Tuhan
b. Berbuat baik dan menolong orang agar mendapat nama baik
c. Bepenuhnya mengandalkan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya
d. Taat pada perintah Tuhan dan menghafal ayat-ayat suci

16.  Beriman berarti...
a. Berpegang teguh pada keyakinan yang dapat diandalkan
b. Berpengharapan teguh dan terus berbuat baik tanpa pamrih
c. Beyakini suatu prinsip yang tak tergoyahkan dan penuh harapan
d. Melakukan perbuatan baik demi mencapai kehidupan

17.  Bagi orang optimis, kesulitan dianggap sebagai...
a. Masalah yang seharusnya tidak perlu dipikirkan
b. Kekuatan untuk diam dan tenang dalam mencari solusi
c. Tantangan yang dapat memunculkan kreativitas
d. Keyakinan untuk melawan kelemahan dalam diri kita


18.  Dasar keyakinan kita untuk “mengampuni orang lain” adalah…
a.      Tuhan terlebih dahulu mengampuni dosa kita
b.      Tuhan mengampuni orang berdosa yang bertobat
c.        Tuhan terlebih dahulu menghukum orang itu
d.       Tuhan sangat sayang kepada orang berdosa

19.  Kebenaran menurut manusia diukur dengan norma atau budaya masyarakat itu sendiri yang bisa saja bersifat...
a. Lokal, mutlak dan kekal                  c. Lokal dan temporal
b. Universal dan mutlak                      d. Universal dan kekal

20.  Menurut Alkitab, keadilan Allah berpusat pada pertimbangan...
a. Kesetaraan                                       c. Iman seseorang       
b. Kehendak Allah                            d. Hak dan kewajiban

21.  “Menyangkal diri” dalam masyarakat dapat berarti…
a. Tidak menerima keberatan diri
b. Membenci diri sendiri karena terlalu berdosa
c. Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan diri sendiri
d. Memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan

22.  Yesus harus menderita dan disalibkan sampai mati demi…
a. Menyelamatkan manusia dari hokuman dosa
b. Menggantikan Petrus yang memotong telinga serdadu Romawi
c. Menghapus penderitaan manusia
d. Kasih-Nya kepada para pengikut-Nya

23.  Perjamuan Kudus adalah tanda untuk …
a. Memperingati kebangkitan dan kenaikan Yesus Kristus
b. Memperingati penderitaan dan pengorbanan Yesus Kristus
c. Memperingati pelayanan Yesus di Yerusalem
d. Memperingati makan daging dan darah Yesus Kristus

24.  Salah seorang murid yang menyangkal Yesus sampai tiga kali sebelum ayam berkokok adalah…
a. Yohanes                  b. Zakheus                  c. Petrus                     d. Yudas

25.  Ketaatannya melampaui kewajaran; demi imannya ia rela untuk mengorbankan anaknya. Ia adalah…
a. Musa                        b. Daud                       c. Abraham                            d. Ishak

26.  Tanggung jawab adalah . . .  .
a. Kemampuan menuntut orang lain                           c. Keiklasan dalam memprovokasi
b. Tuntutan dari suatu tanggung jawab                 d. Memperjuangkan melawan musuh

27.  Di bawah ini adalah tanggungjawab orangtua kepada kita berhubungan dengan jaminan mendapatkan pendidikan, yaitu. . . .
a. Menyekolahkan anak                                           c. Melatih anak-anaknya agar terampil
b. Mengajarkan anaknya berbagai pengetahuan         d. Memberitahukan kepada anak soal kerjasama

28.  Melaksanakan tanggung jawab merupakan salah satu sarana pembentukan (latihan) diri dalam hal, kecuali
a. Disiplin                    b. Mengendalikan diri                         c. Mengamati                                     d. Rajin




29.  Kisah Perjanjian Baru yang memberikan gambaran tentang lari dari tanggung jawab adalah kisah . . .
a. Perupamaan anak yang hilang                     c. Perumpamaan biji sesawi
b. Perumpamaan talenta                              d. Perumpamaan dirham yang hilang

30.  Paulus mengharapkan jemaat korintus mengumpulkan uang demi . . .pelayanan terhadap jemaat.
a. Membantu                         b. Mengembangkan                 c. Mendorong                         d. Membangun

31.  Waktu selalu bergerak maju atau tidak pernah mundur. Peristiwa yang terjadi hari ini tidak dapat terulang pada hari-hari berikutnya. Karena itu, waktu yang telah terlalu sering disebut masa . . .
a. Lalu                                    d. Depan                     c. Akan datang            d. Sekarang

32.  Tuhan menciptakan manusia dalam dua jenis dengan tujuan . . .
a. Mengingat perintah dan janji Allah                         c. Memberitakan perintah dan janji Allah
b. Menjabarkan perintah dan janji Allah                     d. Menggenapi perintah dan janji Allah

33.  Taurat ketujuh adalah . . .
a. Jangan membunuh                                       c. Jangan mencuri
b. Jangan bersaksi dusta                                  d. Jangan berzinah

34.  Pengakuan adanya suku, agama, etnis, golongan disebut . . .
a. Kebanyakan                                                c. Kebersamaan
b. Kemajemukan                                           d. Kesatuan

35.  Tugas panggilan dalam menciptakan masyarakat dalam yang adil dan makmur itu harus diungkapkan dalam . . .
a. Sikap                       b. Perkataan                            c. Tindakan                            d. Wacana

36.  Membeda-bedakan teman dalam pergaulan berarti mengingkari fakta bahwa semua orang sama dan sederajat di hadapan
a. Tuhan                     b. Pengadilan                          c. Sesama                    d. Hukum

37.  Dalam menwujudkan masyarakat majemuk kita menciptakan hidup yang  . . .
a. Toleran dan kokoh                                      c. Sukacita dan tahan uji
b. Baik dan sederhana                                     d. Rukun dan damai

38.  Dari pengertian “kuriakon” kata “gereja” lebih menunjuk pada sebuah . . .yang dipakai jemaat untuk beribadah.
a. Ajaran                      b. Gedung                  c. Bentuk                     d. Wujud

39.  Gereja adalah sebuah realitas,  bukan sesuatu yang samar-samar. Dengan demikian ada dimensi dari gereja yang dapat diindera atau sering sebut juga gereja . . .
a. Kelihatan               b. Oikumene                c. Umum                    d. Am

40.  Dalam pemahaman tugas gereja “melayani” kita temukan ada pelayanan kepada orang sakit, orang miskin, dll. Hal ini sering disebut . .
a. Diaken                     b. Didaskalia               c. Diakonat                  d. Diakonia

41.  Kata “kudus” dalam bahasa ibrani adalah . . .
a. Zelotis                     b. Kuriakon                             c. Qadosy                                d. Ekklesia
42.  Setelah Yesus bangkit, sebelum Ia naik ke sorga murid-murid-Nya diberi perintah agung untuk . . . .
a. Bersiap melakukan pembalasan terhadap orang Yahudi
b. Menerima apa saja yang  mereka alami saat itu
c.  Membuat berbagai mujizat
d. Pergi dan menjadikan semua bangsa murid Yesus setelah percaya lalu dibaptis

43.  Dibenarkan oleh iman dikenal dengan istilah . . .
a. Sola scriptura                       b. Sola Fide                c. Sola gratia                           d. Sola conceptua

44.  Tokoh reformator  gereja yang menempelkan 99 dalil di pintu gereja Witerberg adalah
a. Yohanes Calvin                   b. Paulus                      c. Petrus                      d. Martin Luther

45.  Sebagai remaja di masyarakat kita dapat menunjukkan peran yaitu dengan cara . . .
a. Ikut pertisipasi membersihkan lingkungan        c. Rajin berkunjung kerumah teteangga
b. Tidak membuat keributan                                       d. Berdiam dirumah

46.  Salah satu sikap gereja yang tidak baik sebagai terang dalam dunia adalah . . .
a. Memberitakan Injil ke semua orang                        c. Gereja memberitakan kebenaran
b. Kristus gereja terpecah-pecah                             d. Gereja perduli pada kemajuan bangsa

47.  Salah satu sikap siswa sebagai terang dunia adalah . . .
a. Sering membolos                                                    c. Tidak taat pada tata tertib
b. Jajan dikantin tidak bayar                                       d. Tidak mencuri

48.  Seharusnya keberadaan gereja dalam masyarakat menghasilkan hal positif . . .
a. Memancarkan nilai-nilai dan sikap yang baik   c. Memperjuangkan haknya saja
b. Menelurkan ide-ide yang  brilian                            d. Menjadi pengerak berbagai organisasi rohani

49.  Kamu adalah garam dunia, jika garam itu menjadi tawar dengan apakah dia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain . . .
a. Disimpan dan dibiarkan saja                                   c. Dijual dan diinjak orang
b. Diasingkan dan dibuang orang                               d. Dibuang dan diinjak orang

50.  Tugas apakah yang Tuhan berikan kepada kita . . .
a. Merusak alam semesta                                             c. Memelihara alam semesta
b. Menghambur-hamburkan kekayaan alam               d. Membiarkan alam semesta berkembang.

Jumat, 15 Mei 2015

Pentingnya PENGULANGAN dalam Pembelajaran


“Ulangi lagi dan tandai hal yang menurutmu menarik dan penting”, terdengar suara seorang ayah yang sedang mendampingi putranya belajar. Si anak dengan sedikit berat hati kemudian mengulang membaca dan memberikan tanda pada hal yang menarik dan penting pada bacaaan yang ia baca beberapa saat lalu.  Setelah selesai membaca, sang ayah dengan lembut namun berwibawa berkata, “Nak coba ulangi  membaca, kemudian catat hal yang menarik atau yang aneh dan berikan kesimpulan mengunakan kata-katamu sendiri. Dengan wajah yang sudah lebih ikhlas si anak melakukan perintah dari sang ayah. Keesokan harinya ketika  si anak pulang sekolah dan sampai ke rumah, tampak diwajahnya raut yang riang gembira. Si ibu yang melihat anaknya tersebut kemudian bertanya, “ada apa nak kok kamu kelihatan gembira sekali?”. Si anak menjawab, “hari ini aku senang sekali bu, karena hari ini aku bisa mengerjakan semua ulangan yang diberikan oleh bu guru. Sang ibu pun menjawab, “selamat ya, semoga di hari-hari selanjutnya kamu bisa melaukan hal yang sama dengan apa telah kamu lakukan hari ini”. Si anak menjawab, “terima kasih bu”. Si ibu tersenyum dan berkata, “nak kadang untuk memperoleh hal terbaik, membutuhkan kerja keras dan kadang itu membuat kita enggan atau bosan untuk melakukannya”.  “Tapi semua kerja kerasmu terbayar kan? lanjut ibu. “Ya bu, sangat terbayar,” jawab si anak penuh keyakinan.
                Dalam cerita di atas kita melihat suatu pola mengajar dari sang ayah, pengajaran yang mendorong anaknya untuk benar-benar memahami apa yang ia pelajari. Apakah si anak sangat menyukainya? Tidak sepenuhnya. Karena si anak berpikir bahwa ia sudah cukup memahami pelajaran yang sedang ia pelajari, saat pertama kali membaca. Hal ini juga mungkin terjadi pada banyak pelajar atau mahasiswa di berbagai tempat dibelahan dunia. Mereka sudah merasa memahami apa yang ia pelajari dengan sekali baca atau lihat. Bagi orang-orang jenius mungkin saja, namun bagi kebanyakan orang hal itu masih sulit terjadi.  Mereka membutuhkan pengulangan untuk dapat benar-benar memahami apa yang sedang ia baca atau pelajari.
Dalam Ulangan 6:4-9, Allah melalui musa memberikan perintah kepada para orang tua Israel untuk mendidik putra-putri mereka. Tujuannya adalah supaya anak-anak dapat mengenal Allah dan mengasihi Allah mereka dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan yang mereka miliki. Ini bukan tugas mudah, ini tugas yang berat yang membutuhkan komitmen yang teguh dari para orang tua bangsa Israel. Untuk mencapai hal itu, penekanan yang diberikan adalah dengan “pengulangan”. Ayat 6-7, “Apa yang kuperintahkan pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu …” (TB-LAI). Dalam bahasa inggris kata yang dipakai untuk kata mengulang adalah repetition. Dalam Kamus Merriam-webster, arti kata repetition adalah “the act of saying or doing something again : the act of repeating something: something that is done or said again” (http://www.merriam-webster.com/dictionary/repetition). Sedangkan dalam dictionary.reference.com kata repetition berarti “the act of repeating, or doing, saying, or writing something again; repeated action, performance, production, or presentation; something made by or resulting from repeating. (http://dictionary.reference.com/browse/repetition). Dari arti kata repetition kita mendapatkan pemahaman bahwa mengulang adalah mengulangi lagi apa yang sudah dilakukan sebelumnya untuk menghasilkan sesuatu. Mengulang dapat dilakukan dengan cara yang sama atau dengan cara yang berbeda namun substansinya sama.
Dalam Alkitab versi bahasa Inggris New International Version (NIV), Ulangan 6: 7 berbunyi, “Impress them on your children…”. Mengapa tidak mengunakan repetition? Seperti “repetition them on your children…?” Alasan yang masuk akal adalah arti dari repetition yang banyak dipahami sebagai kegiatan yang hanya mengulang dengan cara yang sama apa yang telah dilakukan sebelumnya. Kata impress berarti membuat tanda pada sesuatu dengan tekanan atau membuat berkesan atau menetap. Jika kita hubungkan dengan konteks pada pengajaran kepada anak-anak maka tugas orang tua adalah membuat ajaran yang ia ajarkan itu menetap, berkesan, dalam diri si anak. Repetition dapat menjadi sarana untuk impressing ajaran Firman Tuhan jika pengulangan tidak sekedar mengulang. Seperti dalam cerita sebelumnya yang menceritakan dua kegiatan mengulang yang berbeda. Pertama, si anak hanya diminta untuk mencari, menemukan dan menandai apa saja yang menarik dan penting dalam pelajarannnya. Kedua, si anak diminta untuk mencatat hal-hal yang penting dan menarik dengan kata-kata sendiri yang telah ia temukan sebelumnnya dan memberikan kesimpulan atas apa yang ia pelajari.
Jhon Milton Gregory[1] dalam buku Tujuh Hukum Mengajar, mengatakan pentingnya “pengulangan” dalam proses pembelajaran. Ia mengatakan bahwa dalam pengulangan, para murid sebaiknya tidak mengulangi kata-demi-kata, lebih jauh seharusnya seorang murid dapat mengungkapkan pikirannya secara tepat dengan kata-katanya sendiri, tanpa mengurangi artinya.[2] Jadi disini pengulangan bukan dalam arti sempit yang hanya mengulang kata-demi-kata, namun mengulang dengan cara baru tanpa mengurangi arti sebenarnya. Lebih jauh lagi Gregory berpendapat bahwa adalah lebih baik jika “pengulangan” tidak sekedar “pengulangan”, tetapi pada tinjauan kembali. Mengulagi kembali gagasan dipikiran berarti memikirnya kembali. Mau tidak mau hal itu merupakan tinjaun kembali. Lebih lanjut, Gregory mengatakan bahwa kegiatan ini melibatkan konsepsi-konsepsi baru serta hubungan-hubungan yang baru dan meningkatkan kemampuan dan pengaruh seseorang.[3]
Peninjuan kembali pada apa yang telah dipelajari memberikan kesan semakin menetap pada pikiran. Dengan meninjau kembali kita diharuskan untuk memikirkannya kembali apa yang telah dilalui pada waktu yang lalu. “Tinjauan yang paling sempurna dan lengkap berarti mempelajari ulang semua pelajaran itu dengan menelitinya kembali”.[4] Dengan menelitinya kembali maka pembelajar akan berjumpa dengan pemahaman-pemahanan baru dan menyempurnakan pemahaman yang masih belum lengkap. “Mengajarkan berulang-ulang” akan menjadi sesuatu yang berkesan jika  pembelajar tidak sekedar “membeo” dari para pengajar mereka.
Pengulangan harus dilakukan dengan cara yang berbeda, seperti cerita di atas misalnya. Pengulangan kata-demi-kata hanya akan menimbulkan kebosanan dan sedikit dampaknya dalam menguasai apa yang dipelajari. Tujuan mengajar adalah impress dalam diri para anak atau murid, sehingga pengulangan harus dilakukan dengan cara lain, seperti menemukan kembali hal-hal penting dan menarik, mengunakan kata-kata sendiri dalam mengungkapkan suatu konsep tertentu, dan meneliti kembali apa yang telah dipelajari guna mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam. Hal yang penting dalam pengulangan adalah bagimana pada akhirnya para pelajar dapat menemukan penerapan dari apa telah ia pelajari. Ini tentu saja akan membuat suatu pengetahuan atau pemahaman lebih menetap dalam diri anak. Hal ini tentu saja tidak hanya berlaku bagi para murid, ini juga sangat penting untuk dilakukan oleh para pengajar dalam memahami apa yang akan mereka ajarkan. Dengan mengulang para pengajar akan mampu memiliki pemahaman yang baik dan mendalam. Pengajar harus menjadi yang pertama dalam menerapkan prinsip mengulang dalam belajar, sebelum hal itu diterapkan kepada para peserta didik. Mereka harus menjadi ahli, teladan dalam mengulang. Karena sebenarnya baik pengajar ataupun murid sama-sama pembelajar. Keduanya adalah pembelajar seumur hidup, yang hanya akan berhenti belajar ketika nafas hidup mereka telah habis.


[1] John Milton Gregory adalah salah satu tokoh pendidikan yang penting di Amerika Serikat. Ia adalah salah seorang yang sangat berjasa dalam perkembangan Univesitas Illionis, USA. Buku karya beliau yang cukup terkenal keseluruh dunia adalah “Tujuh Hukum Mengajar”. Beberapa waktu kedepan saya akan mereview buku karya beliau. Buku buku beliau adalah buku yang sangat menarik dan penting untuk miliki para guru.
[2] John Milton Gregory, Tujuh Hukum Mengajar (Malang: Gandum Mas 2013), 137.
[3] Ibid, 149.
[4] Ibid, 150.