Jumat, 15 Mei 2015

Cara Membaca yang Efektif



 “Anak muda zaman sekarang tidak akan terdidik sampai dia menjadi pembaca yang efektif” (Pramila Ahuja) 
          Menghabiskan satu minggu bahkan satu bulan membaca satu buku namun berakhir dengan pemahaman yang minim adalah suatu kerugian besar. Coba kita ingat lagi, berapa banyak aktivitas lain yang bisa Anda lakukan dengan waktu selama itu? Belum lagi, berapa banyak waktu yang seharusnya Anda habiskan dengan orang terdekat dan bersenang-senang? Kita harus membuat proses membaca menjadi efektif. Bagaimana cara untuk membaca sesingkat mungkin dengan pemahaman yang sedalam mungkin. Jika Anda ingin membaca lebih banyak namun bisa tetap meluangkan banyak waktu untuk bersenang-senang, mungkin tips di bawah ini akan sangat membantu Anda.

1. POSISI MEMBACA
           Jika Anda ingin waktu membaca Anda efektif dan memiliki tingkat pemahaman yang tinggi terhadap bacaan, jangan pernah membaca sambil berbaring! (kecuali jika Anda sekedar ingin membaca novel atau komik untuk hiburan). Ambillah sikap yang tepat agar semua isi bacaan bisa masuk sempurna dan bertahan lama dalam ingatan Anda. Duduklah di kursi dengan buku yang diletakkan di meja. Atur jarak mata Anda dengan buku. Idealnya adalah 25-30 cm.

2. TUJUAN MEMBACA 
           Membaca tanpa tujuan seperti pengembara tanpa arah. Begitu penting membuat tujuan yang jelas dalam membaca karena ia akan membuat hasil membaca Anda maksimal. Tujuan membaca akan mempermudah otak Anda fokus pada hasil yang ingin Anda dapatkan. Ketika kita mencanangkan tujuan membaca buku sejarah agar hafal nama tokohnya,otak kita akan menangkapnya sebagai perintah untuk berhenti dan memperhatikan tiap nama seorang tokoh muncul. Lain lagi ketika kita membaca buku sejarah dengan niat untuk mengetahui kronologi atau urutan kejadiannya. Otak kita akan menangkap tujuan tersebut sebagai sinyal atau perintah untuk merekam kejadian dalam buku tersebut berdasarkan urutan waktunya. Apa yang Anda dapatkan dalam membaca sangat dipengaruhi oleh tujuan yang Anda buat sebelum membaca. Nah, pernahkah Anda menyelesaikan satu buku namun merasa tidak mendapatkan apa-apa bahkan lupa isinya? Bisa jadi ini dikarenakan Anda belum membuat tujuan yang jelas saat membacanya.

3. GAMBARAN BESAR
          Membaca tanpa gambaran seperti seperti penjelajah tanpa peta. Anda akan lebih mudah mempelajari sesuatu jika Anda sudah tau apa gambaran besarnya. Sebelum Anda memulai proses membaca, penting sekali untuk mengetahui gambaran besar dari buku yang sedang Anda baca. Apa jenis bukunya? Apa yang dibahas dalam buku tersebut? Bagaimana susunan/struktur pembahasannya? Gambaran besar dalam suatu bacaan dapat Anda peroleh dengan membaca daftar isi atau synopsis buku tersebut.

4. FOKUS DALAM MEMBACA
           Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, fokus dan konsentrasi memang sangat diperlukan dalam mengerjakan sesuatu. Banyak buku yang mengajarkan cara meningkatkan konsentrasi, misalnya dengan cara meditasi dan sebagainya. Tetapi, berdasarkan pengalaman, ada teknik sederhana yang dapat meningkatkan konsentrasi, terutama dalam belajar atau membaca buku. Rahasia konsentrasi terletak pada kemampuan untuk membangkitkan minat terhadap apa yang Anda baca, pelajari, atau kerjakan. Kalau Anda tertarik pada bacaan, pelajaran, apa sesuatu yang Anda kerjakan, insya Allah Anda akan dapat mengonsentrasikan perhatian Anda pada apa yang Anda baca, pelajari, atau kerjakan. Bacaan atau pelajaran itu akan mudah Anda mengerti. Dari sisi management otak, tips agar konsentrasi dalam membaca adalah:
  1. Perkuat motivasi anda dalam membaca buku, carilah manfaatnya dari membaca agar anda tahu tujuan membaca. Dengan demikian anda akan termotivasi, dan akan mengaktifkan otak kanan dan kiri, sehingag bekerja dengan harmonis.
  2. Mata didisain untuk mengikuti benda yang bergerak, akan tetapi huruf dalam buku adalah diam, ini akan membosankan mata. Untuk mengatasinya, gunakan pulpen atau pensil untuk memandu gerakan mata. Beri irama atau ketukan saat membaca. Saat selesai membaca pada satu kalimat, beri ketukan secara perlahan. Ketukan ini untuk memberi irama sehingga mengaktifkan otak kanan agar seimbang dengan kegiatan kiri.
5. MEMBUAT PIKIRAN KITA FAMILIAR DENGAN ISI BUKU
          Kemampuan seseorang untuk merasa familiar dengan isi buku yang dibacanya adalah skemata. Pengertian skemata ketika dihubungkan dengan teori membaca, menggambarkan proses dimana pembaca mengkombinasikan pengetahuan awalnya dengan informasi baru dalam teks bacaan yang dipahami atau Skemata merupakan bagian dari pengetahuan awal yang menyediakan interpretasi bermakna tentang konten yang baru.
           Skemata seseorang dapat ditingkatkan (dengan artian pembaca dapat lebih familiar dengan isi buku yang sedang dibacanya) dengan memperbanyak database dalam pikiran bawah sadar kita. Dari mana datangnya database? Iya bisa tercipta dari pengalaman sehari-hari Anda, hasil perenungan yang dalam, proses membaca, serta proses berkomunikasi dengan orang lain. Semakin banyak database yang tersedia di pikiran bawah sadar, semakin baik pula tingkat skemata seseorang.
Maka dari itu salah satu tujuan dari metode bacakilat adalah untuk menciptakan skemata sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dengan bekal skemata/database yang baik, maka potensi seseorang untuk membaca dengan pemahaman tinggi semakin besar.

6. BERDIALOG DENGAN BUKU
          Jadilah pembaca yang aktif. Artinya, dalam proses kita membaca, ajukanlah pertanyaan dari diri sendiri yang sifatnya memancing rasa penasaran. Hal ini secara efektif dapat membuat kita lebih aktif membaca dan tak sabar menemukan jawabannya. Dengan begitu, proses membaca kita juga akan lebih cepat. Ajukan pertanyaan yang akan Anda temukan sendiri jawabannya di setiap baba tau sub bab. Undang rasa penasaran itu hadir.

7. KECEPATAN YANG BERVARIASI
           Pembaca yang fleksibel adalah pembaca yang dapat mengatur kecepatan, menentukan teknik, dan metode membaca sesuai semua factor yang berkaitan dengan bacaan. Pembaca yang baik tahu kapan harus membaca cepat dan kapan harus membaca lambat. Banyak orang yang baca lambat untuk yang harusnya dibaca cepat dan justru banyak yang baca cepat untuk yang harusnya dibaca lambat (Baradja)

8. MENCATAT DENGAN TEPAT
           Proses membaca akan jauh lebih efektif jika diikuti dengan proses mencatat. Dalam hal ini, Anda perlu tahu dulu tujuan membaca. Jika di awal Anda sudah membuat tujuan membaca, catatlah bagian-bagian penting dalam bacaan yang sesuai dengan tujuan membaca Anda. Mencatat dengan tepat adalah memilih bagian-bagian tertentu dalam suatu bacaan yang dirasa penting dan berguna bagi pembaca. Anda tidak perlu mencatat semua inti dari setiap paragraph dalam buku. Ambil saja informasi yang Anda butuhkan. Contohnya, ketika saya membaca buku biografi 3 bersaudara Nina Moran, Anita Moran dan Gita Moran, saya bertujuan ingin mengetahui kiat sukses mereka mendirikan sebuah media cetak (majalah) remaja. Karena saya betul-betul penasaran apa yang membuat kakak adik ini sukses di usia muda dengan modal yang hampis pas-pasan, saya catat detail seluruh strategi mereka mengembangkan media yang dicintai para remaja.
           Saya akan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan strategi marketingnya, strategi perekrutan karyawan, sampai ke strategi pengisian konten dengan modal terbatas. Hasilnya? Saya menghabiskan waktu yang sangat singkat untuk memahami semua yang saya butuhkan dari buku tersebut.
Lagi-lagi, kesuksesan mencatat ini juga berkaitan erat dengan tujuan membaca Anda.
Nah, demikian 8 hal penting yang perlu diterapkan agar proses membaca Anda efektif. Dengan begitu,, Anda akan lebih banyak punya waktu yang berkualitas untuk dihabiskan bersama keluarga atau pasangan Anda. mau kan? 

Sumber: http://bacakilat.com/bagaimana-sih-cara-membaca-efektif/

1 komentar:

  1. terima kasih pak buat penjelasan untuk membaca dng efektif .
    sangat membantu saya, apa yg bapak utarakan di artikel ini ..
    terima kasih ..
    Tuhan Yesus Memberkati ..

    BalasHapus