Pengertian
Agama
Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai apa itu
agama. Agama buka suatu kata yang asing di telinga kita yang tinggal di negara yang
dikenal agamis ini. Kita akan sama-sama belajar dan menangkap pengertian yang sebenarnya
dari agama. Karena di negeri tercinta
ini “agama” telah membuat kehidupan lebih baik atau kadang membuat tempat
tinggal kita laksana neraka karena adanya pertikaian yang mengatasnamakan agama.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia kata agama memiliki arti ajaran, sistem yang mengatur
tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya. (http://kbbi.web.id/agama). Ketika seseorang dikatakan
beragama orang tersebut memiliki sesuatu yang mengatur bagaimana ia beriman dan
beribadah kepada Yang Mahakuasa. Selain mengatur hubungan manusia dengan sang
Khalik, manusia yang beragama tersebut juga diatur dan dibimbing bagaimana
seharusnya ia berhubungan dengan sesama dan alam sekitar. Jadi agama berkaitan
langsung dengan aturan yang menentukan bagaimana sesorang tersebut bertindak
dalam membangun relasi dengan Allah, sesama dan alam.
Selanjutnya dalam Kamus Merriam-webster dijelaskan bahwa
agama adalah 1.(a)
:
the service and worship of God or the supernatural
(b)
:
commitment or devotion to religious faith or observance (the practice of
following a custom, rule, law, etc; an act that is part of a ceremony or
ritual). 2. a personal
set or institutionalized system of religious attitudes, beliefs, and practices;
3. scrupulous (very careful about doing
something correctly) conformity :
conscientiousness ; 4. a cause, principle, or system of beliefs held
to with ardor and faith (http://www.merriam-webster.com/dictionary/religion).
Dalam pengertian yang diberikan oleh Merriam-webster agama dipahami sebagai
sebuah pelayanan dan penyembahan kepada Tuhan atau yang adikodrati. Agama adalah
suatu aturan yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bersikap, percaya dan
berprilaku. Agama seharusnya menjadi sebab, prinsip dan sistem kepercayaan yang
dipegang teguh dengan perasaan yang kuat dan keyakinan. Jika kita bandingkan
dari kedua definisi di atas tidak terlalu jauh berbeda satu dengan yang lain. Yang
sama-sama mengatakan bahwa agama adalah sesuatu yang mempengaruhi kehidupan
manusia yang memeluknya. Agama mampu merubah seseorang menjadi seorang yang
lain ketika ia memasuki suatu agama tertentu. Misalnya, cara berdoanya berbeda,
cara bicara, cara berbusana, cara makan, cara berhubungan orang di luar
agamanya, dan sebagainya. Diberbagai belahan dunia ini, agama telah mampu
mengubah atau memaksa seseorang berubah seratus delapan puluh derajat.
Agama merupakan
suatu fenomena yang riil dan selalu hadir dalam sepanjang sejarah peradaban
manusia. David Tracy mengakui bahwa tidak ada satu definisi tunggal yang secara
universal disepakati mengenai fenomena yang disebut agama, sehingga ada ahli
yang mengusulkan supaya kata agama
dihilangkan saja oleh karena kata itu membingungkan, tidak perlu dan
menyesatkan. Banyaknya definisi tentang agama disebabkan oleh dua hal yaitu pertama, adanya tradisi agama yang bermacam
– macam (berbeda-beda). Kedua, adanya
disiplin akademik yang bermacam-macam yang berusaha memahami fenomena agama
tersebut (contoh ahli-ahli psikologi, antropologi dan fisiologi yang
mempelajari fenomena ini akan mendefinisikannya dari kepentingannya yang
khusus).
Ada banyak sekali definisi yang telah dihasilkan namun, Thomas
H. Groome mencoba mendefinisikan agama sebagai “
pencarian manusia terhadap yang transenden dimana hubungan seseorang dengan
suatu dasar keberadaan yang mutlak dibawa kedalam kesadaran dan dengan itu
diberi ekspresi (perwujudan). Jadi dari definisi diatas kita mendefinisikan
unsur-unsurnya yakni adanya pengakuan akan yang transenden (melampui manusia),
atau disebut juga dasar keberadaan yang mutlak (Tuhan/Allah, dewa dan roh-roh).
Unsur lain yang terdapat dalam definisi ini adalah “ pencarian manusia “.
(Numahara 2009 : 20-21). Apakah yang dapat kita bahas mengenai definisi Groome
di atas? Hal yang menarik untuk dibahas adalah tentang frasa “pencarian manusia
terhadap yang ilahi”. Mungkin bagi beberapa agama atau kepercayaan hal ini
benar, namun apakah ini berlaku sama terhadap agama Kristen? Tidak. Dalam agama
Kristen bukan manusia yang mencari Allah, namun Allah yang mencari manusia,
manusia yang terhilang. Ia datang ke tengah dunia dalam rupa sebagai hamba yang
rela mati untuk menyelamatkan manusia yang telah terhilang karena dosa mereka.
Kesimpulannya adalah bahwa agama adalah sesautu yang
mempengaruhi manusia untuk hidup seperti aturan yang berlaku dalam agama
tersebut. Selain berbicara tentang
ketaatan manusia terhadap berbagai ajaran atau aturan dalam agama, tiap pemeluk
agama harus menjalin relasi yang baik dengan Allah, sesama manusia dan alam. Jika
agama memiliki kekuatan yang luar biasa, maka akan sangat bahaya jika agama
mengajarkan sesuatu yang destruktif dari pada konstruktif. Oleh sebab itu agama
harus menjadi pengerak kehidupan manusia agar lebih aman, damai, dan sejahtera.
Setiap aturan yang baik dan berguna hendaklah taati dengan sepenuh hati oleh tiap pemeluk agama. Jika
kita menemui ada kekerasan yang mengatasnamakan agama, mungkin sekali itu
karena kesalahan orang atau suatu kelompok dalam memahami ajaran agamanya.
Karena agama seharusnya mengajarkan kebaikan bukan kejahatan, penghormatan
bukan penghinaan, kasih bukan kebencian, untuk saling menaruh kepercayaan bukan prasangka.
Semoga menjadi informasi yang berguna buat teman-teman mahasiswa dan terus menjadi seorang pembaca yang bergairah...
BalasHapus