Rabu, 13 Mei 2015

Pengertian agama


Pengertian Agama

Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai apa itu agama. Agama buka suatu kata yang asing di telinga kita yang tinggal di negara yang dikenal agamis ini. Kita akan sama-sama belajar dan menangkap pengertian yang sebenarnya dari agama. Karena di negeri tercinta ini “agama” telah membuat kehidupan lebih baik atau kadang membuat tempat tinggal kita laksana neraka karena adanya pertikaian yang mengatasnamakan agama.
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata agama  memiliki arti ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. (http://kbbi.web.id/agama). Ketika seseorang dikatakan beragama orang tersebut memiliki sesuatu yang mengatur bagaimana ia beriman dan beribadah kepada Yang Mahakuasa. Selain mengatur hubungan manusia dengan sang Khalik, manusia yang beragama tersebut juga diatur dan dibimbing bagaimana seharusnya ia berhubungan dengan sesama dan alam sekitar. Jadi agama berkaitan langsung dengan aturan yang menentukan bagaimana sesorang tersebut bertindak dalam membangun relasi dengan Allah, sesama dan alam.
Selanjutnya dalam Kamus Merriam-webster dijelaskan bahwa agama adalah 1.(a) :  the service and worship of God or the  supernatural (b) :  commitment or devotion to religious faith or observance (the practice of following a custom, rule, law, etc; an act that is part of a ceremony or ritual). 2.  a personal set or institutionalized system of religious attitudes, beliefs, and practices; 3. scrupulous (very careful about doing something correctly) conformity :  conscientiousness ; 4.  a cause, principle, or system of beliefs held to with ardor and faith (http://www.merriam-webster.com/dictionary/religion). Dalam pengertian yang diberikan oleh Merriam-webster agama dipahami sebagai sebuah pelayanan dan penyembahan kepada Tuhan atau yang adikodrati. Agama adalah suatu aturan yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bersikap, percaya dan berprilaku. Agama seharusnya menjadi sebab, prinsip dan sistem kepercayaan yang dipegang teguh dengan perasaan yang kuat dan keyakinan. Jika kita bandingkan dari kedua definisi di atas tidak terlalu jauh berbeda satu dengan yang lain. Yang sama-sama mengatakan bahwa agama adalah sesuatu yang mempengaruhi kehidupan manusia yang memeluknya. Agama mampu merubah seseorang menjadi seorang yang lain ketika ia memasuki suatu agama tertentu. Misalnya, cara berdoanya berbeda, cara bicara, cara berbusana, cara makan, cara berhubungan orang di luar agamanya, dan sebagainya. Diberbagai belahan dunia ini, agama telah mampu mengubah atau memaksa seseorang berubah seratus delapan puluh derajat.
Agama merupakan suatu fenomena yang riil dan selalu hadir dalam sepanjang sejarah peradaban manusia. David Tracy mengakui bahwa tidak ada satu definisi tunggal yang secara universal disepakati mengenai fenomena yang disebut agama, sehingga ada ahli yang  mengusulkan supaya kata agama dihilangkan saja oleh karena kata itu membingungkan, tidak perlu dan menyesatkan. Banyaknya definisi tentang agama disebabkan oleh dua hal yaitu pertama, adanya tradisi agama yang bermacam – macam (berbeda-beda). Kedua, adanya disiplin akademik yang bermacam-macam yang berusaha memahami fenomena agama tersebut (contoh ahli-ahli psikologi, antropologi dan fisiologi yang mempelajari fenomena ini akan mendefinisikannya dari kepentingannya yang khusus).
Ada banyak sekali definisi yang telah dihasilkan namun, Thomas H. Groome mencoba mendefinisikan agama sebagai  “ pencarian manusia terhadap yang transenden dimana hubungan seseorang dengan suatu dasar keberadaan yang mutlak dibawa kedalam kesadaran dan dengan itu diberi ekspresi (perwujudan). Jadi dari definisi diatas kita mendefinisikan unsur-unsurnya yakni adanya pengakuan akan yang transenden (melampui manusia), atau disebut juga dasar keberadaan yang mutlak (Tuhan/Allah, dewa dan roh-roh). Unsur lain yang terdapat dalam definisi ini adalah “ pencarian manusia “. (Numahara 2009 : 20-21). Apakah yang dapat kita bahas mengenai definisi Groome di atas? Hal yang menarik untuk dibahas adalah tentang frasa “pencarian manusia terhadap yang ilahi”. Mungkin bagi beberapa agama atau kepercayaan hal ini benar, namun apakah ini berlaku sama terhadap agama Kristen? Tidak. Dalam agama Kristen bukan manusia yang mencari Allah, namun Allah yang mencari manusia, manusia yang terhilang. Ia datang ke tengah dunia dalam rupa sebagai hamba yang rela mati untuk menyelamatkan manusia yang telah terhilang karena dosa mereka.
Kesimpulannya adalah bahwa agama adalah sesautu yang mempengaruhi manusia untuk hidup seperti aturan yang berlaku dalam agama tersebut.  Selain berbicara tentang ketaatan manusia terhadap berbagai ajaran atau aturan dalam agama, tiap pemeluk agama harus menjalin relasi yang baik dengan Allah, sesama manusia dan alam. Jika agama memiliki kekuatan yang luar biasa, maka akan sangat bahaya jika agama mengajarkan sesuatu yang destruktif dari pada konstruktif. Oleh sebab itu agama harus menjadi pengerak kehidupan manusia agar lebih aman, damai, dan sejahtera. Setiap aturan yang baik dan berguna hendaklah taati dengan sepenuh hati oleh tiap pemeluk agama. Jika kita menemui ada kekerasan yang mengatasnamakan agama, mungkin sekali itu karena kesalahan orang atau suatu kelompok dalam memahami ajaran agamanya. Karena agama  seharusnya mengajarkan kebaikan bukan kejahatan, penghormatan bukan penghinaan, kasih bukan kebencian, untuk saling menaruh kepercayaan bukan prasangka.

1 komentar:

  1. Semoga menjadi informasi yang berguna buat teman-teman mahasiswa dan terus menjadi seorang pembaca yang bergairah...

    BalasHapus